Rabu, 19 Desember 2012

SPEAKING


SPEAKING  SKILL or SPEAKING ACTIVITY

 PEMBAHASAN

A.    Pengertian Speaking
Speaking activity dapat diartikan sebagai kegiatan berbicara, dimana kegiatan berbicara yang dimaksud adalah berbicara dengan bahasa inggris. Jika dilihat dari asal katanya, kata “speaking” berasal dari kata speak yaitu “speak is to express opinions; to say; to converse”. Jadi speak disini adalah cara mengeluarkan atau mengekspresikan pendapat, perkataan yang kita ingin utarakan. Itulah pengertian speaking secara sederhana dan asal kata dari speaking. Tetapi dalam arti luas speaking memiliki cangkupan yang cukup besar dalam kehidupan kita. Seharinya banyak orang di dunia ini yang mengeluarkan pendapatnya sehingga kita dapat menyimak, menyimpulkan dan juga mengambil sikap dari apa yang mereka utarakan.
Ketika individu berbicara maka akan menghasilkan suatu vokal yang terdiri dari suara-suara. Terdapat beberapa sistem utama ketika individu berbicara dan menghasilkan suara, yaitu vokal, larynk, subglottal system, dimana terdiri dari paru-paru dan gabungan beberapa otot untuk pernapasan dan pelepasan udara dan tenggorokan. Subglottal system terdiri dari udara yang dibutuhkan untuk berbicara dimana dihasilkan ketika pernapasan keluar. Dan dari sini pula dapat diambil pengertian bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan individu untuk menghasilkan suara, dimana untuk menghasilkan suara ini dibutuhkan beberapa sistem utama yang terdiri dari vokal, larynk, paru - paru  gabungan  beberapa  otot untuk pernapasan dan pelepasan udara dan tenggorokan.
 Melalui aktivitas speaking atau berbicara kita bisa melakukan interaksi dengan masyarakat dunia luas. Dalam speaking kita seolah-olah melakukan penerjemahan dalam melakukannya yang secara tidak langsung membuat otak kita bekerja dua kali. Hal ini dapat digambarkan seperti ketika anak diberikan pertanyaan lalu anda mempersiapkannya terlebih dahulu dalam tahap persiapannya dalam brntuk bahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu memindahkannya atau mentranslatenya kedalam bahasa inggris yang tentu dalam pola yang benar, dengan demikian otak kita akan bekerja dua kali. Tetapi berbeda bila kita langsung memikirkan kalimat dalam bahasa inggris. 
Mungkin anak akan mengalami kesulitan dalam hal ini, karena dalam hal speaking atau berbicara anak harus terampil dalam menggunakan kosakata dan tata cara menggunakannya. Kesulitan speaking biasanya disebabkan:
a.       Sulit mengungkapkan ide secara lisan (speaking).
b.       Terbatasnya kosakata (vocabulary).
c.       Terbatasnya kemampuan tata bahasa (grammar). Sehingga sulit berbicara dengan aturan yang benar.
d.      Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata 
      yangdiucapkannya dengan benar.
e.       Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah
Selian itu, ada faktor yang dapat dijadikan dalam aspek kebahasan, yaitu :
a.       Ketepatan ucapan (pelafalan).
b.      Penekanan atau penempatan nada dan durasi yang sesuai.
c.       Pemilihan kata. 
d.   Ketepatan sasaran pembicaraan. 


Namun jika melihat dari unsur kebiasaan, setelah di amati ternyata banyak orang yang bisa atau lancar dalam berbahasa inggris yang dikarenakan sudah terbiasa. Dan semakin memperkuat anggapan dari para ahli bahwa “practice make it perfect” atau bisa karena terbiasa. Bagi siswa yang memiliki motivasi tinggi, biasanya mereka ingin hasil cepat dan bahkan setelah pelajaran pertama, siswa memiliki ingin menunjukkan pada temannya atau anggota keluarga mereka bahwa mereka dapat berbicara bahasa Inggris. Sehingga mereka perlu diberi kesempatan untuk berbicara bahasa Inggris secepat dan sebanyak mungkin.

B.     Tujuan dan Manfaat Speaking Skill atau Speaking Activity
Pembelajaran speaking yang diterapkan disekolah tentu memiliki tujuan. Dan dalam pembelajarannya bisa dimulai dengan membantu siswa memahami mengapa mereka belajar bahasa Inggris? Adapun dari speaking activity ini, memiliki tujuan yang manfaat bagi siswa, yaitu:

1.      Tujuan Kegiatan Speaking Activity
Tujuan berbicara secara umum yaitu untuk memberitahu, menghibur, melapor, membujuk, dan menyakinkan seseorang. Dan secara umum tujuan latihan berbicara dalam bahasa Inggris ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam bahasa inggris. Tujuan pembelajaran speaking tidak boleh leapas dari pada tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Adapun tujuan pembelajaran bahasa inggris agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a.       Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat 
      literasi informational. Sehingga siswa mampu memberikan penilaian tentang suatu karya, seni, produk, 
      buku atau yang lainnya.
b.      Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing 
      bangsa dalam masyarakat global.
c.       Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
       Merujuk pada tujuan pembelajaran tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa semua kegiatan  
       pembelajaran bahasa Inggris ini agar peserta didik mempunyai kompetensi komunikasi aktif baik secara 
       lisan maupun tulisan. Dengan kemampuan tersebut, diharapkan output mempunyai daya saing dan ikut 
       berperan aktif dalam percaturan dunia yang pada ahirnya akan terbangun pemhaman budaya global 
       karena kita adalah bagian dari masyarakat.

2.      Manfaat Speaking Activity
Manfaat melaui adanya speaking activities adalah adanya kepercayaan diri.  Bagaimana kepercayaan diri dari seorang siswa ditumbuhkan, karena dalam speaking siswa harus memiliki banyak latihan agar bahasa inggris kita baik. Dan dalam speaking, siswa memiliki kesempatan untuk berbicara didepan orang banyak dalam berbahasa inggris. Meski namun begitu, manfaat dari speaking tidak hanya sebatas itu. Selain berdampak kepada kepercayaan diri seseorang, lalu speaking sendiri dalam konteks bahasa inggris merupakan satu dari faktor terpenting dalam pengembangan skill-skill bahasa inggris lainnya. Dalam speaking bisa semua berujung pada speaking dan juga berdasar dari speaking. Misalnya ketika belajar writing atau menguasai berbagai jenis tenses sehingga ketika anda berbicara, grammar anda maupun pemilihan kosakata anda tidak salah. Lalu dalam listening ketika mengikuti kegiatan menyimak atau sekedar mendengar bahasa inggris, maka setidaknya pendengar dapat mengucapkannya kembali. Dan dalam reading, yaitu membaca teks bacaan tentu, maka akan menjadi speaking juga. Demikian mengapa speaking bisa menjadi daya tarik.

C.    Contoh Penerapan Pembelajaran Speaking Activity untuk Anak SD
Kegiatan speaking didalam kelas ternyata mempunyai aspek komunikasi dua arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik yang terlebih dahulu didasari oleh kemampuan mendengarkan. mengucapkan dan penguasaan kosa kata. Dalam hal ini guru dapat meminta siswa untuk memikirkan kata-kata yang mereka tahu, seperti humburger, tennis, football, manggo, hotel dan lain-lain. Adapun dalam penerapannya, adalah sebagai berikut:
1.      Strategi Pelaksanaan Kegiatan Speaking Activity
Berbicar atau speaking adalah bagian yang penting dari proses belajar bahasa. Guru  yang  efektif  akan  membangun  prsoses  belajr  menajar  melalui  berbagai
strategi pembelajaran, seperti :
a. Using minimal responses
Guru perlu mengetahui bahwa diantara siswa kita yang sedang belajar ada siswa yang malu berbicara, kurang percaya diri untuk berpartisipasi dan ada yang sering memposisikan diri sebagai pendengar. Untuk itu, salah satu jalan untuk memotovasi mereka adalah untuk ambil bagian, dengan begitu memungkinkan mereka untuk membuat stok minimal response yang dapat digunakan dalam pembicaraan.  Minial response dapat diprediksi dan sering digunakan, seperti pernyataan mengerti (agreement, doubt, dan lainnya). Sehingga memungkinkan siswa sedidkit demi sedikit ambil bagian dalam pembicaraan. 
 
b.      Recognizing scripts
Pada beberapa jenis komunikasi ineteraksinya ada yang dapat diprediksi, seperti greetings, apologies, compliments dan invitations. Begitu juga percakapan transaksional, semacam mencari informasi dan melakukan pembelian. Dalam scripts hubungan diantara dua orang atau lebih aktifitas, pembicaraannya sering dapat diantisipasi dengan mudah. Dan guru dapat membantu siswa dengan memberikan bekal pangetahuan bahwa scripts mempunyai peran yang sangat penting dalam memprediksi apa yang ia akan dengar dan apa yang ia akan berikan sebagai respon terhadap pembicaraan. 

c.       Using language to talk about language
Kesalah pahaman (misunderstand) dalam pembicaraan yang memerlukan klarifikasi dapat terjadi pada setiap pembicaraan, apapun tingkat kemampuan bahasa dari seseorang yang diajak bicara. Dalam hal ini guru bisa memantu siswa dengan menyiapkan strategi dan phrase yang digunakan untuk memperluas keilmuan tentang bahasa inggrisnya. Yaitu dengan mendorong siswa untuk menggunakan frase-frase klarifikasi dalam kelas ketika ada misunderstanding. Dan ini juga harus ditunjang oleh tercipanya situasi yang otentik dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuklah kepercayaan diri untuk berbahasa inggris dalam kehidupa di luar kelas dalam kekhidupan sehari-harinya.
2.      Tahapan Awal Latihan Speaking Activity
Pada tahap permulaan latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan menyimak melalui tahap mendengarkan dan meniruka. Program pengajaran mengacu pada kosa kata konsep dasar, seperti numbr, warna, dan sebagainya serta peran guru sangat penting. Perhatian juga dapat difokuskan pada bagaimana kata-kata ini diucapkan dibandingkan dengan bahasa mereka sendiri.

a.      Latihan Asosiasi dan Identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya. Bentuk latihannya antara lain :
1)      Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata yang sama dengan kata tersebut. Contoh :
      Guru          Siswa
     Green        Green
2)    Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata tersebut. Contoh
     Guru          Siswa
     Head         Hair
3)      Guru menyebut kata benda (noun), siswa menyebut kata sifat yang sesuai. Contoh :
      Guru          Siswa
     Student     Dilligent
4)      Guru menyebut satu kata kerja (verb), siswa menyebut pelaku (subyek) yang sesuai. Contoh :
      Guru          Siswa
      Studi         Student
5)      Guru menyebut satu subyek, siswa ke-1 menyebut kata kerja (verb) yang cocok, siswa ke-2 
      melengkapi dengan sebuah frasa, dan siswa 3 mengucapkan kalimat dengan menyusun kata yang telah 
     ada. Contoh :
     Guru                     Siswa 1   Siswa 2         
     The Teacher           Goes      To school
     Siswa 3 : The Teacher Goes To school

b.      Latihan Percakapan
Banyak teknik dan model latihan percakapan yang telah dikembangkan oleh para pengajar bahasa. Fokus pada pengajarannya pada pengenalan ucapan sederhana, misalnya introduce self. Diantara model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut: Tanya Jawab.  Menghafalkan Model Dialog. Percakapan Terpimpin. dan Percakapan Bebas.

3.      Contoh Aktivitas Pembelajaran Speaking Activity

a.      Aktivitas Pra Komunikatif
Aktivitas Pra Komunikatif menyajikan hafalan dialog. Menghafalkan kalimat dalam sebuah dialog dan mendramatisasikannya.
1)      Dialog melalui gambar, yaitu Guru membawa gambar-gambar dan menunjukkan satu persatu sambil 
      menanyakan. Misalnya : What is this ? this is a cat.
2)      Dialog terpimpin, yaitu Guru memberi latihan berbentuk tanya jawab. Misalnya: are you going to ... 
      this  afternoon ?, kemudian siswa menjawab, yakni No, I am sleeping this afternoon.
3)      Dramatis Tindakan, misalnya : What are you doing? I am sleeping.
4)      Teknik Tanya Jawab, yaitu hendaknya guru terlebih dahulu menentukan materi dasar pelajaran yang 
       meliputi struktur dan kosa kata.
5)      Menjelaskan kalimat, paragraf atau cerita pendek, misalnya guru bercerita, “ my sister likes going to 
       ....." lalu siswa melanjutkannya dengan jawaban yang sesuai.
b.      Aktifitas Komunikatif
Aktifitas komunikatif menyajikan beberapa hal, diantaranya :
1)      Percakapan kelompok
      Tekniknya guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Para siswa  bergantian  untuk  mengatakan       sesuatu  lalu  disambung  oleh teman sekelompoknya sehingga menjadi satu cerita yang utuh.
2)      Bermain peran (Role Play)
      Pada aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus di lakukan oleh siswa. Peran yang di 
      berikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa siswa dengan diberikan kartu peran.                 Tujuannya untuk:
      a)      Praktik kelancaran speaking.
      b)      Memperpanjang penggunaan bahasa.
      c)      Mengembangkan keterampilan interaksi sosial.
3)       Praktek ungkapan sosial
       Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat berkomunikasi yang diungkapkan     
       secara lisanya memberi hormat pujian, ucapan selamat, rutinitas, asking permision  dan lain-lain.
4)      Memory Games
      Permainan ini membutuhkan anak untuk mengulangi suatu struktur kalimat atau kata tertentu, seperti 
      'saya pergi ke pasar dan membeli ...' dan siswa menjawab dengan jawaban yang sesuai. Tujuannya:
       a) Untuk mengembangkan keterampilan memori
       b)      Melatih pronunciation.
       c)      Memberikan latihan pola yang tersembunyi
       d)     Meningkatkan konsentrasi keterampilan mendengarkan.

D.    Penilaian dalam Speaking Skill atau Speaking Activity
Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan oleh para ahli adalah sebagai berikut :
a.       Aspek kebahasaan:  Pengucapan,   Penempatan tekanan,   Nada dan Irama,   Pilihan kata,   Susunan 
                                     kalimat dan  Variasi.
b.      Aspek non kebahasaan : Kelancara,  Penguasaan topi,   Keterampilan,  Keberanian,dan  Ketertiban.
Skala penilaian ini dapat digunakan untuk penilaian individual maupun kelompok.